Total Pageviews

Monday, October 10, 2011

Bahaya Hiasan di Kaca Mobil

Rabu, 28/09/2011 09:58 WIB

Hiasan di Kaca Mobil Bisa Mengundang Bahaya

Syubhan Akib - detikOto
img dok Daily Mail

Jakarta - Bagi Anda yang terbiasa menaruh gantungan pengharum kabin dengan cara menggantung di kaca spion tengah kabin mobil Anda, kini hal tersebut sepertinya harus dipikirkan ulang. Sebab hal itu ternyata banyak menimbulkan kecelakaan.

Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris terungkap kalau gantungan dan stiker yang biasa bertuliskan "Baby On Board" mengundang banyak bahaya. Barang-barang itu biasanya digantungkan di kaca spion tengah kabin dan ditempelkan di kaca belakang mobil.

Bahkan di Inggris, pihak asuransi sedang menyiapkan aturan yang bila gantungan penyegar udara tersebut membuat mobil jadi kecelakaan, penggunanya harus menghadapi tuntutan.

Sebab sebuah survei yang melibatkan 2.000 kendaraan mengungkapkan kalau 1 dari 20 blindspot yang ada di mobil disebabkan oleh hiasan-hiasan yang sebenarnya tidak perlu tersebut.

Di Inggris gantungan yang biasa ditempatkan di kaca spion tengah kabin adalah pengharum ruangan, boneka beruang, manik-manik dan lambang klub sepakbola.

Ada pula berbagai barang seperti pot kecil dan boneka hewan yang biasa ditaruh di atas dashboard. Ini juga berbahaya karena menggurangi visibilitas para pengemudi.

Selain itu barang yang juga membahayakan para pengguna jalan adalah keping CD yang bila di taruh di kabin bisa merefleksikan cahaya matahari dan membuat pengendara silau bila memandangnya.

"Kaca depan terbaik adalah kaca depan yang bersih dan jelas. Banyak pengemudi tampaknya ingin mengubah mobil mereka dengan sering mengaburkan pandangan mereka," ungkap Presiden AA, Edmund King seperti detikOto kutip dari Daily Mail.

"Sementara sebagian besar penyegar udara kecil mungkin dianggap tidak mengganggu penglihatan, di beberapa mobil benar-benar mengganggu dan penglihatan pengemudi pasti dirugikan," tambahnya.

"Di persimpangan sebuah boneka beruang (yang digantung di spion tengah) dapat dengan mudah membentuk blind spot untuk mengaburkan penampakan dari pejalan kaki yang lewat atau pengendara sepeda," imbuhnya lagi.

"Kami mendesak semua pengendara untuk menghilangkan barang yang berbahaya sehingga mereka dapat berkonsentrasi pada jalan di depan," lugasnya.


( syu / ddn )

Mitos Isi Bensin

Senin, 10/10/2011 16:33 WIB

Mitos-mitos Seputar Mengisi Bensin

M Luthfi Andika - detikOto
img

Jakarta - Mengisi bensin adalah sesuatu hal yang mudah dilakukan, tinggal putar tutup tangki dan isi bensin. Tetapi di balik itu, ada proses rumit dan kompleks. Di masyarakat pun beredar mitos mengisi bensin di pagi hari lebih bagus untuk kendaraan ketimbang mengisi bensin di siang hari, apakah betul begitu?

Memang hal ini terdengar tidak logis, tetapi ada baiknya mengisi bensin di pagi hari. Seperti dilansir autoevolution, hal itu bukanlah mitos belaka.

Soalnya panas akan membuat bensin menguap dan akhirnya membutuhkan lebih banyak ruangan di dalam tangki. Jadi kesimpulannya? Mengisi bensin di saat udara dingin, seperti pagi hari atau malam berarti temperaturnya lebih rendah dan lebih banyak bensin daripada uap bensinnya sendiri.

Mitos yang kedua. Beberapa orang mengatakan lebih baik mengisi tangki bensin penuh daripada mengisi secara rutin bensin dalam beberapa waktu dengan jumla yang sedikit.

Ada dua penjelasan untuk ini, namun hal itu tergantung pada risiko mana yang akan anda pilih. Pertama, makin sedikit bensin di dalam tangki, berarti lebih banyak udara. Hal ini akan membuat mobil lebih boros mengonsumsi BBM karena penguapan dari bensin yang tersedia.

Sebagai tambahan, dikatakan kalau mengisi bensin dalam rentang waktu yang pendek akan membuat fuel pump dan saringan gampang rusak.

Ketika kita mengisi tangki bensin di atas saran yang disampaikan pabrikan, itu harus kita hindari, meskipun kita akan melakukan perjalanan jarak jauh. Jika Anda melakukan ini, akan merusakkan sensor di tangki dan juga akan membuat beban mobil bertambah dan akhirnya mengurangi performa mobil.

Selain membuat mobil tambah berat, bahan bakar berlebih juga akan menyebabkan tambahan uap udara yang akan membuat bensin lebih gampang menguap.

Mitos ketiga. Hindari mengisi bensin ketika truk BBM tengah mengisi bensin di SPBU. Mitos ini memang benar. Selain rawan terbakar, Anda harus menghindari mengisi bensin saat ada truk tangki karena semua debu atau partikel yang berada di dasar pompa bensin bisa tersedot masuk ke dalam mobil. Jika partikel ini masuk ke tangki bahan bakar maka bisa merusak saringan dan pompa bensin.

Sebagai tips, memilih jenis BBM yang tepat untuk kendaraan adalah hal yang pertama kali dilakukan. Jangan sampai Anda memilih BBM yang salah untuk kendaraan. Akibatnya mobil Anda pun bisa berbunyi ngelitik yang bisa membuat mesin mobil rusak.




( ddn / ddn )

Tips Kendaraan Baru

Sabtu, 08/10/2011 15:39 WIB

Tips Memperlakukan Mobil atau Motor Baru

SAFT7 - detikOto


Jakarta - Masa Inreyen (Belanda: inrijden) atau Break-in atau Running-in selalu disampaikan untuk dipatuhi saat membeli kendaraan baru, dan anjuran tersebut ada di buku pedoman pemakaian kendaraan, baik itu mobil maupun motor.

Banyak informasi yang mengatakan Inreyen tidak perlu lagi, alasannya karena mesin sudah dites di pabrik dan antar komponen sudah dibuat sedemikian presisi. Bahkan informasi itu muncul dari kalangan ATPM (pemegang merek) dan pabrikan kendaraan itu sendiri.



Namun informasi tersebut bukan informasi tertulis dan dapat dipertanggungjawabkan, karena nyatanya seluruh pabrikan kendaraan tetap menganjurkan untuk mengikuti proses Masa Inreyen untuk kendaraan baru (mobil maupun motor) yang tertulis pada Buku Pedoman Pemakaian Kendaraan (User Manual / Owner Manual).


Apa manfaat masa inreyen?

Selama masa inreyen, permukaan komponen-komponen baru yang saling bersentuhan memiliki tingkat kehalusan yang berbeda-beda. Sekalipun komponen tersebut dibuat dengan sangat presisi, jika permukaannya dilihat dengan bantuan mikroskop akan terlihat tekstur yang kasar, berlubang ataupun bergaris/alur.

Jika mesin dijalankan secara tidak benar, maka komponen yang bergesekan tadi akan mengalami keausan yang cepat, bahkan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kerusakan komponen.

.



Yang umumnya terjadi apabila Masa Inreyen diabaikan, di beberapa bulan ke depan dan tahun-tahun mendatang akan terjadi:

Konsumsi BBM akan semakin boros Konsumsi Oli akan meningkat (lebih cepat tambah oli / topping-up) kerusakan mesin lebih cepat terjadi.
Jadi manfaat dari mematuhi Masa Inreyen ini adalah:

“Untuk mendapatkan penghematan dan keawetan kendaraan kita di masa mendatang”

Bagaimana Prosedur Inreyen?

Masa Inreyen perlu dijalankan oleh kendaraan baru dan yang baru diperbaiki (turun mesin, ganti kampas rem, ganti ban baru, ganti kopling).

Prosedurnya sangat mudah dan sederhana:

Hindari melakukan akselerasi dengan gas penuh (wide open throttle) saat start dan mengendarai.

Hindari memacu mesin hingga lebih dari 4.250 rpm (untuk Motor tidak lebih dari 6.000 rpm) atau kecepatan lebih dari 100 km/jam sebaiknya cobalah untuk menghindari melakukan pengereman mendadak selama 500 km pertama, baik untuk mobil baru maupun ketika baru mengganti kampas/disc rem.

Tidak berjalan perlahan dengan transmisi manual di posisi gigi tinggi dan sebaliknya.

Tidak berkendara dalam waktu lama dengan posisi gigi yang sama terus menerus, baik saat kecepatan tinggi atau lambat.

Lakukan perpindahan gigi dengan kopling secara halus hingga kopling bekerja optimal dan efisien selama 500 km pertama. Berlaku untuk mobil baru maupun ketika baru mengganti kopling set.

Kurangi kecepatan saat melalui jalan licin atau saat hujan, karena grip roda belum optimal terhadap aspal/jalan, selama 300km pertama. Berlaku untuk mobil baru maupun ketika baru mengganti ban baru.

Sebaiknya gunakan oli mineral selama 1.000 km pertama

Tidak menarik mobil/mengangkut beban berat selama 1000km pertama.


.


Apa Masih Perlu Inreyen?

Pada penjelasan di atas, sudah dijelaskan manfaat dan bagaimana mudah dan sederhananya prosedur Inreyen.

Tetapi saya yakin pro dan kontra masih perlu tidaknya Masa Inreyen akan terus ada dan seru untuk diperdebatkan. Saya coba uraikan beberapa hal teknis yang membuat semua pabrikan kendaraan mencantumkan anjuran Masa Inreyen / Masa Uji Kendaraan pada Buku Pedoman Pemakaian Kendaraan.

Komponen Mesin

Masa Inreyen diperlukan untuk membersihkan sisa-sisa “debris” (sisa machining saat komponen mesin dibuat).
Saat komponen mesin dibuat, banyak proses yang dilalui seperti: casting, forging, machining/shaping dan sebagainya, akan meninggalkan serpihan-serpihan logam berukuran sangat kecil, meski sudah dilakukan pembersihan di setiap proses.
Masa Inreyen diperlukan untuk membersihkan sisa coolant dari proses machining, sebab lapisan coolant akan masih tetap menempel pada komponen, meski sudah dibersihkan Masa Inreyen diperlukan untuk membuang sisa-sisa oli pengawet, setelah dibuat dan dibersihkan, komponen mesin biasanya dicelup oli pengawet agar saat dalam perjalanan menuju jalur perakitan tidak teroksidasi akibat kelembaban.
Bisa dilihat saat membeli komponen, biasanya ada yang dibungkus dalam plastik yang ada oli, untuk melindunginya.

Komponen Bergerak

Setiap komponen yang bergesekan mempunyai tingkat kehalusan permukaan yang berbeda-beda, apalagi komponen tersebut adalah suatu produksi massal. Sekalipun komponen itu dibuat sedemikian presisi, tetap memerlukan proses penghalusan dan fitting yang dilakukan secara tidak terburu-buru/instan.



.



Foto di atas memperlihatkan ada 3 Ring (cincin) pada piston.

Ring #1 adalah Compression Ring,.. ring yang menjaga agar tidak ada gas/udara yang lolos ke bawah saat piston melakukan tekanan/kompresi.

Ring #2 juga Compression Ring, yang menahan gas/udara yang lolos dari Ring #1 agar tidak lolos ke bawah.

Ring #3 adalah Oil Control Ring atau sering disebut Ring Oli / Ring Bilas Oli.. berfungsi membasahi dinding silinder yang bergesekan dengan Ring Piston (#1 dan #2).

Jika proses Masa Inreyen tidak dilalui dengan baik, membuat kerapatan antara Ring Piston dengan Silinder tidak sempurna, sehingga terjadi kebocoran kompresi. Dan mesin tidak bekerja optimal dan efisien untuk masa kedepan.

Sedangkan untuk menyesuaikan toleransi antar komponen tidak diperlukan lagi, karena komponen mesin sekarang dibuat memakai mesin CNC (Computer Numerical Contol) yang presisi dengan kesalahan dalam ukuran beberapa micron.


Komponen Mesin

Komponen mesin yang bergerak lainnya seperti Piston, Cam, Crankshaft, dll. juga sama-sama memerlukan proses Break-in. Bahkan dibutuhkan waktu hingga 1000km pertama.



Selama masa Inreyen, oli akan menyebar merata ke seluruh komponen bergerak dan membuat lapisan film (tipis) antar komponen tersebut.

Apabila proses pelapisan tersebut tidak optimal akibat selama masa inreyen mesin dipaksakan dengan beban tinggi atau putaran tinggi, akan berakibat cacatnya komponen-komponen bergerak tadi.



.


Pada foto di atas terlihat guratan akibat gesekan antar komponen yang tidak mendapatkan pelumasan cukup atau tidak adanya lapisan tipis oli.

.

Faktor Keselamatan (safety)

Kampas Rem dan Disc / Tromol

Masa Inreyen pada sistem rem, dikenal dengan bedding atau pre-burnish.

Karena permukaan kampas rem dengan disc atau tromol berbeda tingkat kehalusannya, maka umumnya saat masih baru, pengereman masih kurang efektif. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya permukaan yang saling bergesekan untuk menghentikan kendaraan.



.


Dengan demikian Masa Inreyen diperlukan untuk:

Mengoptimalkan gesekan antara pads dengan disc atau kanvas dengan drum, saat proses break-in ini terbentuk alur-alur yang membuatnya lebih pakem daripada saat benar-benar baru. mengoptimalkan kekerasan kanvas, saat break ini kanvas seolah dimampatkan sehingga kepadatan material gesek lebih optimum Untuk itu diperlukan proses masa Inreyen (break-in) bagi sistem rem hingga berfungsi optimal dan efektif.

Traksi Ban Terhadap Aspal/Jalan

Berkaitan dengan hal-hal teknis dan perbedaan spesifikasi dan lainnya, membuat ban mempunyai tingkat yang berbeda-beda terhadap potensi traksi terhadap jalan/aspal hingga periode waktu Break-in terlewati. Yaitu perlu waktu sekitar 300 km untuk membuat ban mempunyai potensi traksi yang optimal terhadap jalan/ aspal.



.


Sewaktu melalui jalan basah/licin, ketika melewati genangan air, bisa terjadi fenomena Hydroplaning yang membuat ban kehilangan traksi terhadap aspal/jalan, sehingga kendaraan menjadi hilang kontrol dan kehilangan kemampuan rem untuk menghentikan kendaraan. Kurangi Kecepatan saat melalui jalan yang ada genangan air.

Proses Masa Inreyen diperlukan ban untuk:

membuang carnauba wax yang biasa dipakai sebagai mould release, pada cetakan ban, yang masih menempel pada ban “mencukur” permukaan kontak ban sehingga menjadi kasar dan ban lebih grip/menggigit di aspal/jalan

KESIMPULAN

Manfaat dari mematuhi Masa Inreyen adalah:
  1. Untuk mendapatkan penghematan dan keawetan kendaraan kita di masa mendatang
  2. Masa Inreyen tidak hanya untuk mesin, tetapi juga faktor keselamatan seperti Ban dan sistem Rem
  3. Masa Inreyen bagi produsen kendaraan (mobil dan motor) adalah suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh Pemilik/Pengguna Kendaraan
  4. (Tertulis di buku Panduan Pemakaian seluruh merek Mobil dan Motor apapun)
  5. Masa Inreyen bagi Pemilik/Pengguna Kendaraan adalah suatu pilihan...


Special Thanks:

Artanto Wahyudi untuk tambahan tipsnya. Untuk sahabat-sahabat di milis AXIC@yahoogroups.com untuk diskusi yang menarik seputar perlu tidaknya inreyen. sumber referensi:

http://www.stealth316.com/2-breakin.htm

http://www.myturbodiesel.com/1000q/enginebreakin.htm

buku User/Owner Manual BMW, Mercedes, Mitsubishi, Honda, Nissan dan Toyota.



( ddn / ddn )

Saturday, October 8, 2011

Tips Mengemudi Cepat ala Honda

Mengemudi Cepat dan Aman ala Honda
Aris F. Harvenda | Bastian | Senin, 3 Oktober 2011 | 16:33 WIB

Kompas.com/AFH
Tes menggunakan Honda All New Jazz S manual tanpa modifikasi apapun

BOGOR, KOMPAS.com - Anda mungkin sudah biasa mengemudikan mobil di jalan raya. Tapi, sadarkah Anda ketika laju mobil berada di atas 60 km/jam, tentu saja menuntut keahlian lebih dan tidak semua pengemudi bisa melakukannya dengan baik.

Makin meningkatnya kecepatan, otomatis memerlukan kewaspadaan lebih serta kemampuan untuk menaklukan kondisi apapun termasuk ketika mobil menjadi liar. Perlu diingat, tidak semua kondisi jalan memungkinkan untuk ngebut. Jalan bebas hambatan juga bukan sarana tepat untuk memacu adrenalin atau menguji nyali. Karena masih ada pengguna jalan lain di sekitar yang memiliki perangai variatif.

Nah, area tepat buat menguji nyali dan kemampuan Anda mengemudi adalah sirkuit. Secara struktur dan lingkungan, semua yang terlibat di dalamnya memiliki tujuan sama dan tentunya punya bekal serupa. Ada sedikit tips yang diberikan Honda Prospect Motor untuk berkendara cepat dan aman di sirkuit yang dikemas dalam acara "Honda Jazz Racing Experience" di sirkuit Sentul, Citeureup, Bogor, beberapa waktu lalu.

Berikut beberapa metode yang disampaikan Alvin Bahar, pebalap Honda Fastron Racing Team sebagai instruktur saat itu. Ada beberapa metode di bawah ini bisa diaplikasikan saat berkendara di jalan raya.

1. Kondisi mobil
Sudah menjadi syarat utama sebelum mengemudi, pastikan kondisi mobil prima. Terpenting lagi, pastikan sistem pengereman bekerja dengan baik. Begitu pula dengan kondisi ban, terutama kembangannya. Komponen ini merupakan sarana penghasil traksi guna terciptanya stabilitas yang baik.

2. Posisi duduk
Paling ideal, kala jari tangan memegang kemudi (dengan posisi jam 10:10), posisi lengan membentuk siku-siku. Tidak boleh lurus atau lengan atas dan bawah berdekatan. Sebagai patokan, saat tubuh bersandar pada jok pastikan tangan Anda mampu meraih ujung panel dasbor di belakang setir.

3.Putar kemudi
Jangan sekali-sekali memutar kemudi dengan menarik kemudi dari sisi dalam. Trus, hindari kedua lengan bawah sampai bersentuhan karena mempengaruhi reflek ketika terjadi sesuatu. Lakukan gerak estafet (tarik-dorong) antara kedua tangan sehingga tidak overlap di wilayah masing-masing.

3. Racing line
Guna mendapatkan waktu yang cepat saat menikung sebaiknya meminimalisasi efek belokan. Caranya, membentuk belokan seperti kurva dengan mengambil sisi luar, menekuk di bagian dalam tikungan dan keluar mengarah bagian luar lintasan (out-in-out). Hal ini mampu mereduksi efek gesekan berlebih antara ban dan aspal yang dapat mengurangi catatan waktu.

4. Pengereman dan pergantian gigi
Usahakan pengereman dilakukan sebelum Anda manuver. Tentukan pula jarak pengereman yang tepat. Terlalu dekat tidak berarti baik karena malah bisa membuat aksi manuver menjadi sulit dan kurang sempurna. Pergantian gigi juga sebisa mungkin saat posisi stir lurus dan grip ban dalam kondisi terbaik agar tidak kehilangan traksi.

Ada beberapa gejala negatif yang patut diperhatikan karena bisa mengganggu stabilitas dan berakibat menjadi liar.

1. Understeer
Saat menikung terjadi kondisi seolah mobil tidak mau belok dan cenderung lurus. Antisipasinya, kurangi kecepatan dan putar setir kearah yang benar dengan smooth.

2. Oversteer
Kondisi di mana bagian belakang ingin melintir dan balik arah. Solusinya, counter stir sedikit saja ke arah berlawanan dan kembalikan lagi ke arah tujuan semula sambil menyesuaikan kecepatan (akselerasi).