Fitur Pintarnya Manjakan Bikers
Prasetyo Adhi - Okezone
Selasa, 13 Juli 2010 13:22 wib
(Foto: Prasetyo/okezone)
JAKARTA- "Wah, motor baru Honda ya Mas, keren banget," Begitu komentar banyak orang ketika okezone diberikan kesempatan untuk menjajal langsung skuter matik (skutik) Honda PCX.
Sosoknya yang 'asing' dari motor-motor dijalanan memang membuat menunggangi PCX jadi pusat perhatian. Namun, dengan kondisi lalu lintas saat itu memang sedikit lenggang, mengingat akhir pekan kemarin merupakan hari libur nasional, aksi membesut skutik yang mengusung banyak teknologi pintar itu pun makin asyik.
Ya, tak salah memang jika PCX juga layak disebut skutik pintar, mengingat sederet teknologi tinggi sudah diusungnya. Bahkan fitur-fitur canggih ini sudah bisa dirasakan sejak pertama kali motor di-starter.
Untuk menghidupkan skutik berdimensi panjang 1.917 mm, lebar 738 mm, tinggi 1.094 mm, ini sedikit berbeda dibanding skutik-skutik lainnya yang telah beredar dipasaran. Perlu tarik tuas rem sebelah kiri (bukan tuas rem sebelah kanan) baru bisa mengaktifkan mesin 125 cc PGM-FI V-matic liquid cooled SOHC 4-tak yang diusungnya.
Ketika kunci kontak diputar dan mesin aktif, maka lampu depan otomatis menyala sebagai daylight. Fitur ini merupakan pertama kali yang diterapkan di Indonesia. Dengan hadirnya teknologi lampu yang otomatis menyala ketika mesin hidup tersebut, tentu diharapkan pengendara lain bisa mengetahui keberadaan motor ini dan efeknya pasti meningkatkan keselamatan berkendara.
Suara mesin ketika di-starter juga terdengar lebih halus dibanding skutik lain. Bahkan boleh dibilang suara dan getaran mesin PCX lebih smooth ketimbang skutik asal Eropa yang juga masuk ke segmen skutik premium.
Menunggangi PCX juga terasa nyaman dengan desain jok yang terbilang lebar. Posisi mengendara pun pas dengan ukuran tubuh warga Asia yang tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil. Terasa mantap tanpa menghilangkan fleksibilitas ketika diajak meliuk ditengah kemacetan Ibukota. Meski berbodi cukup bongsor, PCX sanggup meladeni manufer-manufer di tikungan tajam.
Di sebut skutik pintar karena para desainer PCX juga telah memperhatikan benar mengenai konsep sepeda motor dimasa datang. Artinya, faktor konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang yang selama ini menjadi perhatian dunia automotif, juga jadi bahan pertimbangan Honda.
Karena itu PCX pun dibekali fitur idling stop system. Piranti ini memungkinkan mesin motor mati dengan sendirinya ketika tidak di gas selama 3 detik. Jadi, ketika berhenti di lampu merah atau saat jalanan macet misalnya, maka jangan kaget jika tiba-tiba mesin PCX mati.
Saat itulah idling stop system bekerja. Dan perlu diingat, ketika ingin menjalankan kembali PCX, tak butuh menekan kembali tombol starter. Cukup putar tuas gas, maka PCX kembali ngacir. BBM yang terbuang selama motor tidak bergerak jadi tereduksi dan emisi karbon pun bisa sejenak dihentikan.
Di desain dengan konsep skutik touring, pastinya terasa kurang jika PCX tak dibenamkan kaki-kaki yang sempurna. Oleh karenanya, dual shock dibagian belakang serta dua karet bundar berjenis tubeless mampu membawa sensasi berkendara yang lebih nyaman.
Saat diajak menempuh jalur dengan kontur jalan yang kurang rata, suspensi belakang ini bekerja dengan baik. Pengendalian terasa lebih mantap dan boncengers juga tidak merasakan gejala ajrut-ajrutan. Hebatnya lagi, bagian depan kaki-kaki PCX juga telah dilengkapi sistem combi brake hidrolis 3 caliper. Sistem pengereman ini menjadikan pengendalian lebih akurat.
Ketika PCX ditinggal di parkiran sebuah pusat perbelanjaan ternama di Ibukota, okezone pun tak merasa khawatir. Sebab skutik seharga Rp32 juta itu dibekali piranti anti-theft alarm system yang bisa dikendalikan lewat remote control. Fungsinya mirip alarm mobil yang bisa dikendalikan dari jarak jauh.
Semua fitur-fitur pintar itu memang membawa sensasi berkendara yang lain lewat PCX. Namun disatu sisi, PT Astra Honda Motor (AHM) juga sepertinya perlu membekali konsumen dengan sedikit edukasi tentang motor ini. Mengingat bila konsumen tidak mengetahui fungsinya, bukan tidak mungkin fitur pintar itu bisa cepat rusak yang pada akhirnya malah tidak menjadi keunggulan dari motor itu sendiri. (uky)
No comments:
Post a Comment