Total Pageviews

Friday, July 15, 2011

Harga Toyota New Vios 2010 Indonesia

New Vios

Mewah, Gesit, dan Irit, Semua Jadi Satu

Prasetyo Adhi - Okezone
Rabu, 28 April 2010 10:04 wib
detail berita
(Foto: Prasetyo/okezone)

LEMBANG- "Vios tidak pernah jadi taksi, yang jadi taksi adalah Limo, jadi bedakan antara Vios dan Limo karena kedua mobil ini berbeda."

Komentar Marketing Communication Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Achmad Rizal tadi makin membuat okezone penasaran dengan kemampuan Toyota New Vios. Apalagi sejumlah perubahan juga makin membuat sedan papan bawah ini tampil makin elegan.

TAM selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota di Indonesia pun akhir pekan lalu memberikan kesempatan kepada sejumlah media termasuk okezone untuk merasakan sendiri sensasi mengendarai dan menjadi penumpang dari New Vios.

Rute yang kali ini ditempuh Jakarta-Bandung-Jakarta melalui jalur Lembang. Cukup menantang untuk menguji keandalan sedan seharga mulai dari Rp206,4 juta untuk tipe E manual, Rp219,4 juta untuk G manual, Rp232,2 juta G matik, dan Rp254,4 untuk varian TRD Sportivo.

Hari Pertama

Start dari Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, enam unit Toyota New Vios dari keempat varina tersebut meluncur menuju jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JOOR) untuk kemudian masuk ke tol Jakarta-Cikampek.

Kebetulan okezone mendapatkan New Vios tipe G bertransmisi manual. Lepas gerbang tol JORR, okezone tidak bisa langsung merasakan akselerasi New Vios, karena TAM menggulirkan ajang adu irit diantara peserta yang ikut serta saat itu.

Namun ini menjadi kesempatan guna merasakan bagaimana kelembutan mesin lewat tarikan putaran bawah dan juga sistem suspensi yang dimiliki kembaran dari Toyota Limo tersebut.

Agar konsumsi BBM tetap terjaga supaya jadi yang teririt saat lomba konsumsi BBM tersebut, okezone sengaja menjaga putaran mesin konstan di 1.500 rpm hingga 2.000 rpm. Kecepatan pun dipertahankan pada 70 km/jam hingga 80 km/jam.

Kondisi jalan tol yang saat itu cukup lenggang tak menyulitkan okezone bersama empat rekan media lainnya untuk segera tiba di daerah Subang. Memasuki kawasan ini kemampuan untuk tetap menjaga agar konsumsi BBM tetap irit sangat diperlukan mengingat jalur yang ditempuh terdiri dari perbukitan yang berkelok-kelok.

Di sinilah suspensi dan handling New Vios teruji. Dengan kecepatan konstan di 80 km/jam, saat berada di sisi pengemudi, handling New Vios cukup mumpuni. Sedan ini masih sanggup meliuk gesit di antara jalanan berkelok diantara kebun teh kawasan Subang menuju Lembang.

Sesaat kemudian okezone juga sengaja memilih duduk di kursi belakang untuk merasakan bagaimana sensasi menjadi penumpang New Vios.

Hasilnya, lewat suspensi MacPherson Strut dengan pegas koil dan stabilizer di depan serta Torsion Beam dengan pegas koil di belakang, terasa sekali sedan ini begitu lembut. Bahkan boleh dibilang suspensinya lebih baik ketimbang Vios generasi sebelumnya.

Suasana kabin juga terasa cukup kedap untuk ukuran sedan papan bawah. Alunan lagu-lagu yang dimainkan melalui iPod yang terintegrasi dengan audio system New Vios juga terdengar apik melalui speaker depan dan belakang. Seluruh penumpang bisa mendengarkan suara dengan jernih.

Aluna suaran nan jernih dipadu suspensi yang empuk akhirnya membuai okezone untuk terlarut memejamkan mata sejenak. Dan tak terasa, rute Lembang menuju Bandung telah selesai dan rombongan pun tiba di hotel untuk menginap.

Dan ketika dites, setelah menempuh jarak sekira 305 km New Vios yang okezone tumpangi hanya membutuhkan BBM sebanyak 15,3 liter. Wow!

Hari Kedua

Di hari kedua ini TAM tak menggulirkan lagi lomba konsumsi BBM. "Ini merupakan saya yang tepat untuk benar-benar menjajal performa New Vios!" gumam okezone dalam hati.

Karenanya, lepas dari gerbang tol Pasteur, New Vios urutan kelima yang okezone kemudikan langsung melesat. Pedal gas diinjak penuh agar mengetahui bagaimana akselerasinya. Walau mesin New Viso masih menggunakan dapur pacu 1.497 cc 4 silinder segaris, DOHC berkode 1NZ-FE yang mirip dengan pendahulunya, tetap saja membuat hati ini penasaran.

Ketika situasi tol Cipularang menuju Jakarta saat itu terbilang lenggang, langsung saja pedal gas makin diinjak penuh. Hasilnya kecepatan New Vios sanggup tembus hingga 180 km/jam. Tapi tentu saja keadaan ini tidak dipertahankan terlalu lama mengingat faktor keamanan di jalan raya.

Saat kecepatan berada pada kisaran 100 km/jam hingga 120 km/jam dan putaran mesin menunjukkan 4.000-5.000 rpm, suspensi New Vios juga masih terbilang empuk. Penumpang belakang tidak terombang ambing meski kontur jalan tol Cipularang yang kurang rata.

Handling juga masih cukup baik, New Vios masih bisa berbicara banyak ketika dibawa meliuk diantara deretan truk-truk yang berjalan lambat. Raungan mesin juga tidak berlebihan walau sesekali New Vios bermain di rpm tinggi. Sesuatu yang lebih dari cukup dari sebuah sedan papan bawah.

Suasana yang cukup lenggang di tol Cipularang berubah jadi padat merayap ketika tiba di KM 40 tol Cikampek menuju Jakarta. Perbaikan jalan di kawasan itu membuat kemacetan hingga KM 25. Dalam kondisi ini terpaksa harus stop and go.

Cukup memakan waktu di kawasan ini, namun selepas itu, jalan kembali lenggang dan rombongan media dipersilahkan diantar hingga kerumah masing-masing.

Okezone yang kebetulan tinggal di kawasan Jakarta Timur, membuat rombongan harus keluar di kawasan Ps. Rebo yang saat itu sedang padat. Kembali mekanisme start and go harus dilakukan.

Namun setibanya di rumah, okezone menyempatkan diri melihat bagaimana konsumsi bahan bakar selama perjalanan pulang tersebut.

Sempat diisi penuh di kawasan Dago, Bandung, kemudian pacu habis-habisan di tol Cipularang, kemudian menemui kemacetan di wilayak tol Cikampek dan daerah Ps. Rebo, indikator kapasitas BBM New Vios baru turun dua bar. Artinya New Vios terbilang cukup irit.

Dengan harga setara sedan papan bawah, namun dijejali sederet keunggulan khas sedan mewah, ditambah konsumsi BBM yang terbilang irit, New Vios sepertinya memang layak dipakai oleh mereka penyuka kecepatan namun tetap menginginkan mobil ini dipakai harian. Apalagi desainnya kini makin elegan. (uky)

No comments:

Post a Comment